Pertama kali bertemu saya sempat ragu. Seorang Kepala Balai Diklat
yang perawakannya kecil. Tetapi perawakan tak menentukan jiwa beliau
yang sangat besar. Karena faktanya, seorang pemimpin bukanlah dilihat
dari fisiknya, melainkan dari jiwanya. Dan Bang Zega, sungguh orang yang
inspiratif, kontroversional, dan berjiwa besar.
Setiap cerita hidupnya sungguh sangat memotivasi. Setiap apa yang
dilakukannya sungguh inspiratif. Dan setiap gurauannya selalu
kontroversional. Namun itu semua membuatnya menjadi seorang yang sangat
dihormati dan disegani. Bang Zega merupakan seorang pemimpin. Pemimpin
yang benar-benar pemimpin, bukan hanya teori. Dia bisa menjadi bapak,
bisa menjadi teman, bisa pula menjadi atasan. Bang Zega selalu mampu
menempatkan dirinya di posisi yang tepat.
Bang Zega, berangkat
dari kehidupan yang keras, berhasil menempa diri menjadi orang yang
tangguh dan telah mampu menaklukkan dunia yang keras ini. Beliau selalu
saya jadikan inspirasi ketika saya mengalami kesusahan. Beliau lah yang
tiap perkataan, dan bahkan gurauan, selalu memberikan arti tertentu.
Terkadang tiap permainannya selalu memiliki makna tersirat. Entah mau
bagaimana lagi saya menjelaskan tentang Bang Zega. Terlalu banyak
tulisan ini jika harus saya ulas satu per satu.
Sayang beribu sayang, namun sangat dapat dimaklumi, beliau sangatlah
sibuk dengan urusan dinas. Namanya juga Kepala Balai. Memberikan sedikit
waktunya untuk kita semua saja sudah merupakan sebuah perjuangan.
Menit-menit bersama beliau selalu berharga dan selalu dapat diambil tiap
manfaatnya. Ciri khas yang selalu dapat diingat merupakan sebuah sarana
untuk menyimpan beliau di lubuk hati dan di memori jiwa.
Satu yang sangat berkesan pengalaman bersama Bang Zega adalah ketika
berfoto bersama satu kelas. Dan tiba giliran di mana kita foto satu per
satu bersama Bang Zega secara bergiliran. Saya mengira pada bagian foto
ini akan menjadi sebuah momen foto berdiri tegak dengan senyum seperti
foto bersama seorang Kepala pada umumnya. Namun saya salah. Bang Zega
selalu memberikan kejutan. Dia menjadi seorang teman di saat seperti
ini. Teman yang tiada batas dan seolah lupa bahwa dia seorang Kepala.
Dia merangkul kami semua.
Sungguh di sini saya bisa
melihat pesona beliau, yang meskipun beliau merendah dan membuat dirinya
sejajar bersama kami, tapi beliau tetap dihormati dan selalu nampak
jauh lebih bijaksana dibanding kami. Inilah yang sangat sulit dilakukan
oleh banyak pemimpin yang saya temui selama ini.
Masih banyak pengalaman bersama Bang Zega. Saya rasa hampir tiap
orang mengetahui pesonanya. Momen-momen penting bersama beliau salah
satunya ketika mendapatkan kuliah umum darinya. Kuliah umum ini bukanlah
suatu hal yang main-main dan membosankan. Bukan. Bang Zega, sekali lagi
mampu membuat semua orang tertawa sembari mendapat suatu ilmu yang luar
biasa. Apa yang disampaikan dan ingin diberikan ditampilkan dengan cara
yang berbeda. Begitulah Bang Zega menghipnotis kita semua.
Bang Zega pula yang menyadarkan saya arti nasionalisme dan
memberitahu bagaimana cara mencintai bangsa dengan benar. Entah
bagaimana beliau melakukannya, namun beliau berhasil menyisipkan
nilai-nilai itu di setiap upacara bendera, kuliah umum, dan kuliah
biasa. Bang Zega, memang seorang pemimpin sejati.
(http://ryanwijayanotes.wordpress.com/2014/07/24/bang-zega-pemimpin-yang-begitu-menginspirasi/comment-page-1/#comment-12)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar