Bagaikan pepatah terkenal “anjing
menggonggong kafilah tetap berlalu” juga sesuai dengan lagu mars STAN
“tak mampu badai tak jua halilintar goyahkan citra kampus kita”, semua
sorotan negatif bahkan terkadang fitnah itu dihempaskan begitu saja oleh
angin keprofesionalan yang dilaksanakan alumni-alumninya. Dengan gagah
perkasa mereka melanglang buana, ke seluruh pelosok Indonesia, Aceh
sampai Papua, mengisi pulau-pulau dan kota-kota yang tak hadir di peta,
bahkan rela meninggalkan keluarga tercinta. Bagi pembaca yang merasa ini
adalah hal yang biasa, sebenarnya tidak. Mereka bisa saja bekerja
sedemikian hingga pundi-pundi uangnya cukup untuk membuka usaha. Konon
katanya, alumni STAN juga sebagian ada yang keluar dari PNS, mereka
memilih ‘mengabdi’ di tempat lain meski tentu saja tetap menghargai
almamater dan kantor asalnya. Lalu mengapa masih penuh curiga?
Apa itu STAN
STAN adalah nama terkini dari Institut Ilmu
Keuangan (IIK). IIK berdirinya berdasarkan Keppres Nomor:45 Tahun 1974
jo Keppres Nomor : 12 Tahun 1967. Pada tanggal 17 Maret 1975 melalui
Surat Keputusan No.13495/MPK/1975 diperoleh izin penyelenggaraan
pendidikan akuntan dari Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Program
Diploma Keuangan yang semula diselenggarakan terpisah dari STAN, kini
dilimpahkan pengelolaannya kepada Direktur STAN sesuai dengan Surat
Tugas Kepala Badan Pendidikan dan Latihan Keuangan Nomor: ST-098/BP/1997
tanggal 31 Oktober 1997 dan Surat Edaran Kepala Badan Pendidikan dan
Latihan Keuangan Nomor: SE-048/BP/1998 tanggal 29 Oktober 1998.
STAN menyelenggarakan pendidikan Program
Diploma (1 dan 3) bidang Keuangan Negara. Secara hirarki STAN merupakan
bagian dari Kemenkeu, tepatnya berada di bawah Badan Pendidikan dan
Pelatihan Keuangan (BPPK). Saat ini berlokasi di Kawasan Bintaro,
Tangerang Selatan. Tujuannya tidak lain adalah mendidik mahasiswa supaya
mempunyai pengetahuan dan keahlian di bidang akuntansi dan keuangan
sektor publik dan mempersiapkan mahasiswa agar kelak menjadi Pegawai
Negeri Sipil yang berdisiplin kuat, berakhlaq tinggi dan penuh dedikasi.
Kurikulum, Pendidikan, dan Aturan
Pendidikan di STAN menurut saya patut
dicontoh oleh semua kampus. Di sini aturan-aturan dijalankan dengan
ketat, tetapi sebagai mahasiswa kita masih bisa bernafas. Pakaian harus
sopan, bawahan celana/rok panjang, atasan kemeja warna
putih/biru/abu-abu/krem. Rambut pun harus dicukur rapi, pria tidak
memakai gelang, dsb. Tentu saja untuk mendidik mahasiswa agar bermental
disiplin ala PNS. SKS di STAN sudah paketan, artinya kita tidak perlu
mendaftar karena tiap semester sudah ada jadwal mata kuliah yang harus
kita ikuti tiap minggunya. Mau membolos? Berpikirlah ulang, karena tiap
mahasiswa harus ikut kuliah minimal 80% untuk tiap mata kuliah, atau
rata-rata bisa bolos maksimal 3 kali per semester (dari 8 pertemuan).
Diperbolehkan ijinpun hanya jika ada sakit atau orangtua meninggal, pun
harus menyerahkan surat-surat buktinya pada sekretariat. Jika aturan
kehadiran tidak dipenuhi, mahasiswa tidak bisa ikut UTS atau UAS, dan
tentu saja bernilai E dan otomatis di Drop Out (DO). Selain gara-gara
kehadiran, DO juga bisa dikenakan bagi mereka yang tidak patuh pada
aturan (menyalahi kode-kode disiplin) seperti mencontek/bertanya dan
member jawaban saat ujian, menyuap pengawas, dll. Sekali melakukan
tindakan demikian, pengawas tidak segan-segan mengeluarkan kita, dan
langsung melaporkannya dalam Berita Acara. Ketika saya tingkat tiga,
agar lebih kerasa disiplinnya, STAN pun bekerjasama dengan Markas TNI
terdekat, mereka menjadi pengawas kami saat itu. DO yang berfungsi
pemicu mahasiswa giat belajar juga berlaku terhadap mereka
yang gagal memenuhi batasan IP dan IPK minimal lulus tiap semester.
Untuk saat ini IP (semester ganjil) minimal adalah 2,40, sedangkan IPK
(semester genap) adalah 2,75. Namun tidak perlu khawatir, sebenarnya IP
dan IPK segitu hanya bisa terjadi pada mahasiswa sudah super duper
keterlaluan malasnya. Banyak kok yang dapat IPK 3,5 ke atas. Jadi tak
perlu takut deh mendaftar STAN.
Serba-serbi STAN
Sebagai mahasiswa kampus kedinasan, ternyata suasananya seperti di kampus lain. Kita bisa ngapain aja sak karepe udele dewe, asalkan
tidak melanggar aturan dan mendapat restu dari Kepala STAN. Organisasi
Kemahasiswaan begitu laris dibanjiri anggota laksana kolak pisang setiap
mau berbuka, Papan-papan pengumuman penuh dengan pamflet-pemflet acara
dan terkadang bikin mata capek untuk membaca semuanya. Koran kampus,
buklet organisasi, dan bulletin-buletin kerohanian tampak selalu dalam
genggaman mahasiswa. Lapangan “Stantiago Berdebu” tak pernah sepi dari
aksi tiruan Messi dan aneka kompetisi. Hingga kantin pun disulap sebagai
tempat diskusi dan bercanda ria ketika malam.
Di STAN ada BEM yang jadi pemegang mahkota
eksekutifnya, BLM sebagai legislatifnya. Bukan hanya ditingkat atas, di
tiap spesialisasi fungsi eksekutif dan yudikatif juga ada organisasinya.
Yang keagamaan pun tak mau kalah. Tempat ibadah penuh dengan
acara-acara menyejukkan. Buat yang punya hobi spesifik juga banyak UKM
yang bisa diikuti (ada sekitar 40an), music, fotografi, diskusi ilmiah,
futsal, tentu saja ada. Bahkan yang sangat unik macam Permainan Rubik,
Toy camera, Sulap, pun ada lho.. Berbagai perhelatan acara baik tingkat
kampus, regional, maupun nasional sudah diselenggarakan oleh berbagai
organisasi tersebut. Ada juga SPEAK (spesialisasi anti korupsi), sebagai
organisasi penggerak semangat anti korupsi yang bekerja sama dengan KPK
dan ICW. Saya pun mengaku sempat mengecap dan menelan suka duka di
beberapa organisasi karena saya yakin hal ini mampu meningkatkan soft skill saya sebagai bekal di dunia kerja.
Lulus STAN, terus?
Bicara tentang STAN memang tak ada habisnya
tapi rasanya cukup sampai di atas. Lalu bagaimana setelah lulus? Jika
ada orang yang bilang STAN bukan lagi kedinasan, acuhkan saja, karena
sampai sekarang tidak ada keinginan dari pejabat Kemenkeu untuk
menghilangkan sifat kedinasan di STAN. Bahkan posisinya semakin
diperkuat dengan status Badan Layanan Umum (BLU) di mana STAN
diperkenankan memberikan layanan-layanan sebagai tambahan pemasukan,
maksud saya layanan lain seperti sewa gedung, diklat, dll. Kalau untuk
mahasiswa (saya mengalami sendiri) semuanya GRATIS alias Rp 0,-. Saya
hanya membayar pas daftar ulang dan wisuda (jika ingin ikut), itupun
dibayarkan kepada otoritas kemahasiswaan bukan kepada sekreterias STAN
dan sifatnya ‘tidak’ wajib. Penempatan lulusan STAN untuk angkatan saya
masih acak, jadi ada beberapa mahasiswa yang penempatannya tidak sesuai
dengan spesialisasinya waktu kuliah (kecuali Akuntansi Pemerintah yang
memang bisa kemana saja). Status ketika mulai magang adalah tenaga kerja
honorer dengan honor ‘lumayan’ per bulannya, dan menjadi CPNS ketika
SKnya telah diterbitkan. Saya pun harus siap melanglang buana tahun ini,
karena Ditjen Perbendaharaan mempunyai kantor yang tersebar di pelosok
negeri (177 unit). Doakan saya..
Jadi gimana.. mau masuk STAN? Yang perlu
diperhatikan: 1) Pelajari soal-soal tahun lalu, karena tipe soal hampir
sama dari tahun ke tahun, kuasai semuanya, ini yang paling penting!! 2)
Jangan jadikan STAN pilihan satu-satunya, dulu saya juga sudah kuliah di
PTN di Semarang, 3) Kondisi saat mengerjakan harus fit, 4) boleh ikut
bimbel tapi percayalah anda yang menentukan semuanya, 4) Jangan
bertindak curang, sudah banyak kasus yang berhasil diungkap, 5) Jangan
merasa aman karena anaknya pejabat Kemenkeu, karena USM STAN sangat
fair, 6) Minta doa dan restu orang tua, 7) Pahami sistemnya, nilai akan
diperingkat nasional, tidak ada kuota-kuota per daerah / tempat daftar,
mendaftar di manapun peluangnya sama, 8) Berdoalah pada Tuhan, jika anda
ingin masuk STAN karena ingin merugikan negara, saya doakan agar anda
GAGAL TOTAL dalam USM tersebut!
Biasanya pendaftaran STAN dibuka antara bulan
Mei-Juni-Juli, jadi aktiflah untuk mencari informasi dari kakak kelas
yang kuliah di STAN, atau lebih efektifnya langsung buka situs resminya www.stan.ac.id.
Saya berharap info ini dapat bermanfaat bagi
siswa-siswi SMA, terutama mereka yang punya potensi tetapi ragu-ragu
untuk kuliah karena terbentur biaya. Asal niat kalian bersih, jangan
ragu untuk memilih STAN, apapun omongan orang. OK!
Dan akhirnya saya hanya bisa mengucapkan
Alhamdulillah atas kehendakNya saya diijinkan merasakan kuliah di kampus
yang benar-benar hebat. Segala nama baiknya semoga tak akan pernah
terkikis dengan kelakuan oknum, isu-isu miring, bahkan fitnah tak
berdasar. Lihatlah anak-anak yang mampu membahagiakan ibu kandungnya
(STAN) dan bangsanya macam Helmy Yahya, Edwin Manansang, Amin Sunaryadi
(mantan wakil KPK), dan Haryono Umar (salah satu Ketua KPK sekarang)
bukan anak-anak cacatnya. Jayalah terus almamaterku!!
Di bawah ini saya sertakan daftar kampus-kampus kedinasan dan situsnya, semoga bermanfaat..
1. STIS (www.stis.ac.id) Sekolah Tinggi Ilmu Statistik, di bawah Badan Pusat Statistik
2. AKAMIGAS-STEM (www.akamigas-stem.esdm.go.id) Akademi Minyak dan Gas Bumi, di bawah Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral RI.
3. MMTC (www.mmtc.ac.id) Sekolah Tinggi Multi Media Training Center di bawah Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kominfo)
4. STSN (www.stsn-nci.ac.id) Sekolah Tinggi Sandi Negara, di bawah Lembaga sandi Negara
5. STKS (www.stks.ac.id) Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial, di bawah Kementerian Sosial RI
6. STPN (www.stpn.ac.id) Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional, di bawah Badan Pertanahan Nasional RI.
7. IPDN Institut Pemerintahan Dalam Negeri, di bawah Kementerian Dalam Negeri RI.
8. AKIP (www.depkumham.go.id atau www.ecpns-kemenkumham.go.id) Akademi Ilmu Permasyarakatan di bawah Kementerian Hukum dan HAM.
9. STTT (www.stttekstil.ac.id) Sekolah Tinggi Teknologi Tekstil, di bawah Kementerian Perindustrian RI bekerja sama dengan Pemerintah Jerman.
10. AMG (www.amg.ac.id ) Akademi Meteorologi dan Geofisika, di bawah Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
11. ATK (www.atk.ac.id) Akademi Teknologi Kulit, di bawah Departemen Perindustrian RI.
12. STTD (www.sttdbekasi.ac.id) Sekolah Tinggi Transportasi Darat, di bawah Kementerian Perhubungan RI.
13. PTKI Medan- Pendidikan Teknologi Kimia Industri Medan.
14. STAN (www.stan.ac.id) Sekolah Tinggi Akuntansi Negara, di bawah Kementerian Keuangan RI.
Referensi: http://www.facebook.com/profile.php?id=1508386399&ref=ts#!/notes/maftuh-prihantono/info-perguruan-tinggi-kedinasan/181739421877294, dan http://www.edukasi.kompasiana.com/2010/03/26/mengenal-kampus-stan-almamater-gayus-tambunan/
(http://edukasi.kompasiana.com/2011/04/30/meski-dicemari-tambunan-stan-memang-masih-jempolan-siap2-daftar-ya-360988.html)
(http://edukasi.kompasiana.com/2011/04/30/meski-dicemari-tambunan-stan-memang-masih-jempolan-siap2-daftar-ya-360988.html)
TESTIFIER: Zulaikha Yugesh
BalasHapuszulaikhayugesh@gmail.com
Hibah Pinjaman: Rp600.000.000
Warga Negara Malaysia dan berdomisili di Indonesia
Website: rikaandersonloancompany.webs.com
email: rikaandersonloancompany@gmail.com
Whatsapp: +1(929)526-0086
Customer Service Whatsapp: +1 916 448 1012
Damai selalu bersamamu! Nama saya Bu Zulaikha Yugesh, warga negara Malaysia dan tinggal di Indonesia.
Saya menemukan kesaksian dari ibu yang terhubung dengan ibu pemberi pinjaman yang jujur RIKA ANDERSON email: rikaandersonloancompany@gmail.com
di mana dia akhirnya mendapatkan pinjaman.
jadi saya memutuskan untuk menghubungi pemberi pinjaman RIKA ANDERSON yang sama dan kemudian menceritakan kisah saya tentang bagaimana saya ditipu oleh 4 peminjam berbeda yang tidak melakukan apa-apa selain membuat saya sakit.
Saya menjelaskan kepada perusahaan melalui pos dan semua yang mereka katakan kepada saya tidak perlu menangis karena saya akan mendapatkan pinjaman di perusahaan mereka dan juga saya membuat pilihan yang tepat untuk menghubungi mereka.
Saya mengisi formulir aplikasi pinjaman dan meneruskan semua permintaan saya dan meminjamkan Rp600.000.000 oleh Perusahaan Hebat ini dioperasikan oleh ibu RIKA ANDERSON dan di sini saya senang hari ini dengan keluarga saya karena ibu Rika memberi saya pinjaman.
Untuk informasi lebih lanjut bisa hubungi saya di email